I.
Aturan Pemenggalan Kata Dasar
A.
Untuk kata yang ditengahnya
ada dua vokal yang berurutan,maka pemisahan tersebut dilakukan di antara kedua
vocal itu. Contoh:
1.
Ibu menjahit ka-in batik.
2.
Aku bisa menjawab sepuluh so-al.
3.
Sa-at adik tidur,ayah
menonton televisi.
4.
Gea pergi ke pasar si-ang hari.
5.
Dia di-am dan membisu.
6.
Kasus su-ap itu belum juga selesai.
7.
Rumahku ja-uh dari kota.
8.
Ka-um Muhajirin berasal
dari Mekah.
9.
Satriyo membeli ku-as di took buku.
10.
Jamu ku-at harganya sangat mahal.
B.
Untuk kata yang di
tengahnya ada konsonandiantara dua vokal, maka pemisahan tersebut dilakukan
sebelum konsonan itu. Contoh :
1.
Via sangat co-cok memakai baju berwarna biru.
2.
Penderita Silindris tidak
bisa melihat ga-ris dengan jelas.
3.
Aku tidak mau menjadi orang
yang ge-muk.
4.
Ha-pus aku dari pikiranmu.
5.
Daging babi ha-ram dimakan.
6.
Indahnya hu-jan di sore
hari.
7.
Dia meminjami ja-ket kepadamu?
8.
Apakah penjelasan saya
cukup je-las?
9.
Ke-jar pencuri itu!
10.
Adiku duduk di ke-las sebelah.
11.
Ki-sah sedih di malam
minggu
C.
Untuk ng, ny,sy, dan kh
yang melambangkan satu konsonan, maka gabungan huruf huruf itu tidak pernah di
ceraiakan sehingga pemisahan suku kata dilakukan sebelum atau sesudah pasangan
huruf itu. Contoh :
1.
Kemarin ayah nya-sar ke kuburan.
2.
Sya-ir itu terdengar indah.
3.
Ang-kat teleponku sekarang!
4.
Inilah akh-lak orang yang beriman.
5.
Nenek minum susu ha-ngat.
6.
nya-la lampu memebuatku susah tidur.
7.
Anak kecil nya-nyi dengan lincah.
8.
Nya-man sekali tempat
tidurmu.
9.
Sya-rat kelulusan sangat susah dipenuhi.
10.
Kita tidak boleh syi-rik kepada orang lain.
D.
Untuk kata yang di
tengahnya ada dua konsonan yang berurutan, maka pemisahan tersebut dilakukan
diantara kedua konsonan itu. Contoh :
1.
Adik takut dengan ban-ci.
2.
Ban-tah saja pendapatnya.
3.
Ban-tai para musuh
tanggungjawab bersama.
4.
Ban-tu aku mencuci motor.
5.
Kakek suka minum es cen-dol.
6.
Rina membeli es cam-pur.
7.
Dia cin-ta kepadanya.
8.
Aku can-tik hari ini.
9.
Can-damu sungguh
keterlaluan.
10.
Zaki pergi ke kan-tor
setiap hari.
11.
Bu Suprapti makan di kan-
tin.
12.
Dia sudah pan-dai
berbohong.
13.
Ram-pas saja uangnya.
E.
Untuk kata yang di
tengahnya ada tiga konsonan atau lebih, maka pemisahan tersebut dilakukan di
antara konsonan yang pertama ( termasuk ng) dengan yang kedua. Contoh :
1.
Anak itu trauma setelah disan-dra.
2.
Para san-tri membaca Al’quran.
3.
Penyair menggambarkan
can-dra dengan indahnya.
4.
Ceng-kram leher kucing
saja!
5.
Sebagai orang terpelajar
dilarang dam-prat- mendamprat.
6.
Anak zaman sekarang tidak
tahu ding-klik.
7.
Proses fil-tra-si akan menjernihkan.
8.
Menyenangkan menjadi anak
geng-ster.
9.
Sekarang banyak sekali
korban jam-bret.
10.
Aku dikom-pres ketika
sakit.
II.
Penulisan Huruf Kapital
A.
Huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama pada kalimat.
Contoh :
1.
Ayah mengendarai mobil baru.
2.
Ambilkan buku itu!
3.
Ibu memasak di dapur.
4.
Gina mengambil kursus
menjahit.
5.
Latifah adalah orang
Subang.
6.
Wali kelas 7E bernama Anmar
Raytha.
7.
Alifia Anisa tidak pernah
belajar.
8.
Dian Hazliani pergi ke
Pasar Rajapolah.
9.
Santriwati bermain di
lapangan olahraga.
10.
Para ustad sedang
berkumpul.
B.
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama petikan langsung
Contoh :
1.
Ibu Partini bertanya,
“Siapa yang belum mengerjakan tugas?”
2.
Kakek berteriak,” Siapa yang menyalakan
mercon?”
3.
Bunda berpesan,” Berdoalah sebelum tidur!”
C.
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama dalam ungkapan ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal
keagamaan, kitab suci, nama Tuhan,termasuk kata gantinya.
Contoh :
1.
Ridho membaca Al’quran setiap hari.
2.
Apakah arti dari Ketuhanan Yang Maha Esa?
D.
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama gelar kehormatan keturunan, dan keagamaan yang diikuti
nama orang.
Contoh :
1.
Nabi Adam adalah manusia pertama di bumi.
2.
Sultan Agung Tirtayasa telah
berjuang melawan penjajah.
3.
Yang berkorban sapi 5 ekor
bernama Haji Muhidin.
E.
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama pada nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang. Contoh :
1.
Pembukaan acara khitanan masal dibuka oleh
Bupati Sutejo.
2.
Presiden Susilo Bambang
Yudoyono melaksanakan kurban.
F.
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama nama orang.
Contoh :
1.
Penulis novel terkenal itu bernama Wening
Suryandari.
2.
Saukani Harahap adalah seorang mahasiswa.
G.
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. Contoh :
1.
Bangsa Australia berkulit
putih.
2.
Bulu – bulu merupakan pakaian khas suku Sakai.
3.
Saya belajar bahasa Inggris di sekolah.
H.
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama nama hari,bulan, tahun, hari raya,dan peristiwa sejarah.
Contoh :
1.
Pada hari Minggu sekolahku libur.
2.
Setiap tanggal 25 Desember diperingati sebagai
hari Natal.
I.
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi.
Contoh :
1.
Di antara Pulau Jawa dan Sumatra terdapat
Selat Sunda.
2.
Gunung Krakatau telah meletus.
3.
Keluarga Bapak Tantawi brlibur ke Pantai
Parangtritis.
4.
Sekarang Aku tinggal di
Semarang.
5.
Dia bercerita tentang Danau Toba.
6.
Pak Supono menambang pasir
di Sungai Serayu.
J.
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama nama resmi,
lembaga pemerintahan,dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.
Contoh :
1.
Dewan Perwakilan Rakyat merupakan para wakil
rakyat.
2.
Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan
Islam.
K.
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama semua kata untuk nama buku, majalah, surat kabar, dan
judul karangan, kecuali kata partikel seperti : di, ke, dari, untuk, dan yang,
yang mana tidak terletak pada posisi awal.
Contoh :
1.
Setiap pagi membaca Suara Merdeka.
2.
Kumpulan Rumus Fisika untuk SMP.
L.
Huruf kapita di pakai dalam
singkatan nama,gelar dan sapaan.
Contoh :
1.
Ny. Maulida dipersilakan masuk.
2.
Dosen pembibing Prof. Sutomo pergi ke Bandung.
M.
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu,
adik, saudara, kakak, dan pamanyang
dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.
Contoh:
1.
Kapan waktunya makan, Pak?
2.
Ayo kita belajar, Dik!
III.
Penulisan Huruf Miring
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk :
A.
Menulis nama buku,majalah
dan surat kabar yang dikutip dalam
karangan.
Contoh :
1.
surat kabar
Harian Rakyat .
2.
Dokter Muda Serba Salah karangan Ferdiriva
Hamzah,
3.
majalah Kecantikan dan Wanita
4.
Laskar Pelangi karanagan
Andrea Hirata
B.
Menegaskan atau
mengkhususkan huruf,bagian kata, atau kelompok kata. Contoh :
1.
Buatlah kalimat dengan kata
menyusui
2.
Hampir semua ikan bernafas
dengan insang kecuali paus.
3.
Aku tidak
mencintaimu titik!
C.
Menuliskan kata nama- nama
ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah di sesuaikan ejaannya.
Contoh :
1.
Sporangium
merupakan yang terkandung dalam spora.
2.
Lactobasilus merupakan zat yang berguna bagi pertumbuhan.
3.
Penggunakan kata training motivtion sebaiknya diganti pelatihan
motivasi.
IV.
Tanda Baca
Penerapan tanda baca
A.
Tanda Titik (.)
1.
Tanda titik dipakai pada
akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh :
a.
Imam tidur di depan
televise.
b.
Nenek menyapu halaman rumah.
c.
Para siswa belajar dengan riang.
d.
Antonio pergi ke sawah.
e.
Makan sate di malam Senin.
f.
Sakura adalah bunga orang Jepang.
g.
Salju turun setiap musim dingin.
h.
Aku ingin pergi ke Belanda.
i.
Rian membeli boneka berwarana ungu.
j.
Saya suka membuat puisi.
k.
Kami sarapan roti tawar tadi pagi.
2.
Tanda titik dipakai pada
akhir singkatan nama orang
Contoh :
a. Moh. Hatta membaca teks Proklamasi.
b. Muh. Yamin adalah seorang pahlawan.
c. R. A. Sukarni erupakan pejuang yang kurang dikenal.
3.
Tanda titik dipakai pada
akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan.
Contoh :
a.
Anityas Dian S.S. menjadi
juri lomba musikalisasi puisi.
b.
Bapak Suprapto M. Pd.
memberi tugas baru.
c.
Ir. Soekarno merupakan presiden pertama
di Indonesia. Kol. Sudirman tewas
terbunuh oleh Belanda.
4.
Tanda titik dipakai pada
singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat uum . Pada singkatan yang terdiri
atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
Contoh :
a.
Di sini menjual buah
semangka, jeruk, anggur, apel dll. yang murah dan segar.
b.
Surat ini dikirim a.n.
Bapak Paimin.
c.
Rita, Alin, Sefti , Eki dkk. Mengadakan bakti
social.
5.
Tanda titik dipakai untuk
memisahkan angka ,jam, menit, dan detik untuk menunjukan waktu. Contoh :
a.
Besok kuliah pukul 07.30 di
gedung baru.
b.
Jam 10.30.15 hari Minggu
aku menunggumu di kota.
6.
Tanda titik tidak dipakai
untuk memisahkan angka ribuan, jutaan dan seterusnya yan tidak menunjukan
jumlah.
Contoh :
a.
Adiku lahir pada tahun 2000.
b.
Nomor Induk Mahasiswaku
adalah 2101412104.
7.
Tanda titik tidak dipakai
dalam singkatan yang terdiri dari huruf – huruf awal kata atau suku kata, atau
gabungan keduanya atau yang terdapat dalam akronim yang sudah diterima oleh
masyarakat.
Contoh :
a.
KPK telah berjuang melawan korupsi di
Indonesia.
b.
UUD adalah dasar Negara Indonesia.
8.
Tanda titik tidak dipakai
dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan dan mata uang.
Contoh :
a.
Zat Fe (besi) berbahaya
bila dikonsumsi.
b.
Aku membutuhkan penggaris
dengan panjang 60 cm.
9.
Tanda titik tidak dipakai
pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, kepala ilustrasi , table dsb.
Contoh :
a.
Ronggeng Dukuh Paruh
b.
Acara Khitanan Masal
10.
Tanda titk tidak dipakai di
belakang alamat pengirim dan surat atau nama dan alamat penerima surat.
Contoh :
a.
Intan Tiara
Jalan Dipayuda 23
Tasikmalaya
b.
Yth. Sdr. Septian Lido
Jalan
cihaurbeuti 19
Medan
11.
Tanda titik dipakai di
belakang angka atau huruf dalam suatu bagian, ikhtisar, atau daftar.
Contoh :
a.
II. Penulisan Kata
A.Kata Dasar
B.Kata
Turunan
B. Tanda Koma (,)
1.
Tanda koma dipakai diantara
unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang.
Contoh :I
a.
bu membeli sayur kangkung,
bayam, dan toge.
b.
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at adalah
nama-nama hari.
2.
Tanda koma dipakai untuk
memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang
didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan.
Contoh :
a.
Saya ingin mengikuti kemah, tetapi badan saya
tiba tiba sakit.
b.
Ibu tidak pergi ke pasar, melainkan ke sekolah.
3.
Tanda koma dipakai untuk
memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat apabila anak kalimat tersbut mendahului induk kalimatnya.
Contoh :
a.
Karena hujan, Tiara tidak
bekerja.
b.
Jika ada kesempatan, Aku ingin pergi
ke Malaysia.
4.
Tanda koma tidak dipakai
untuk memisahakan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi
induk kalimat.
Contoh :
a.
Tiara tidak akan pergi bekerja kalau hujan
turun.
b.
Aku ingin pergi ke Malaysia jika ada
kesempatan.
5.
Tanda koma dipakai di
belakang ungkapan atau kata penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat . Termasuk didalamnya oleh,
karena itu, jadi,lagipula, meskipun, begitu, akan tetapi.
Contoh :
a.
Jadi, kita harus makan pagi.
b.
Oleh sebab itu, kita harus berjuang demi kemerdekaan Indonesia.
6.
Tanda koma dipakai di
belakang kata – kata seperti O, ya, wah,
aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh :
a.
Aduh, kakiku terkilir!
b.
Wah, ganteng sekali wajahnya !
7.
Tanda koma dipakai untuk
memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalam kalimat.
Contoh :
a.
Ibu berkata, “ Cuci bajumu sendiri!”
b.
Nenek berteriak, “ Ambilkan bajuku!”
8.
Tanda koma dipakai di
antara nama dan alamat, bagian bagian alamat, tempat dan tanggal nama tempat
dan wilayah atau negeri yang di tulis berurutan.
Contoh :
a.
Banjarnegara, 23 September 1993
b.
Bapak Wahyudi, Jalan Dipayuda 123, Demak
9.
Tanda koma dipakai diantara
tempat penerbitan, nama penerbit dan tahun penerbitan.
Contoh :
a.
Ahmad, A. Samad. Sejarah
Kesusastraan Melayu. Kuala Lumpur:Art Printing Work,1957.
b.
Arifin, Bey. Rangkaian
Cerita Dalam Alquran.Surabaya: PT almacarif,1971.
10.
Tanda koma dipakai untuk
menceraiakan bagian nama yang di balik susunannnya dalam daftar pustaka.
Contoh :
a.
Ahmad, A. Samad.1957. Sejarah Kesusastraan
Melayu. Kuala Lumpur:Art Printing Work.
b.
Arifin, Bey.1971. Rangkaian
Cerita Dalam Alquran.Surabaya: PT almacarif.
11.
Tanda koma dipakai diantara
nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya, untuk membedakan dari
singkatan nama keluarga atau marga.
Contoh :
a.
Hakim dalam perkara itu
adalah M. Sugiono S.H.
b.
Ny. Annisa S. E. merupakan pakar ekonomi
Indonesia.
12.
Tanda koma dipakai dimuka
persepuluhan dan di antara rupiah dan sen dalam bilangan.
Contoh :
a.
Bensin 2,5 liter seharga
25ribu.
b.
Berat Atika sekarang 60,5
kg
13.
Tanda koma dipakai untuk
mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi.
Contoh :
a.
Sinta, Santi, merupakan
anak kembar identik.
b.
H. Tatang , H Deni ,
termasuk ulama terkenal di Kabupaten Ponorogo.
14.
Tanda koma tidak dipakai
untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat apabila
petikan langsung tersebut berakhir dengan tanda Tanya atau tanda seru, dan
mendahului bagian lain dalam kalimat itu.
Contoh :
a.
Apakah Adik ingin tidur?” , tanya kakak.
b.
“Semuanya bangun !”, teriak kakak pramuka.
C.Tanda TItik Koma (;)
1.
Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahakan bagian-bagian
kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh :
a.
Malam sudah larut; belum juga tidur.
b.
Waktu berjalan dengan cepat; tapi dia belum
dating juga.
c.
Usuia semakin lanjut; belum juga menikah.
d.
Biaya semakin mahal; belum juga lulus kuliah.
e.
Sudah makan banyak; belum gemuk juga.
2. Tanda titik koma dapat dipakai
untuk memisahkankalimat yang setara di dalam suatu kalimat mejemuk sebagai
pengganti kata penghubung.
Contoh :
a.
Aku belajar dikelas; Alfa makan di kantin;
Dana tidur di kamar.
b.
Adik makan bubur; kakak makan nasi; nenek minum susu.
c.
Ibu memasak di dapur; ayah membersihkan
halaman; kakek membaca Koran.
d.
Tina memakai kerudung;
Anjar memakai peci; Antoni memakai topi.
e.
Intan rajin belajar; kakak rajin bekerja; adik
rajin menabung.
D.
Tanda Titik Dua ( : )
1.Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangakaian atau pemerian.
Contoh :
a.
Bahan-bahan yang kita butuhkan dalam membuat
martabak antara lain: tergu,telur.
Pengembang, margarin, dan lain lain.
b.
Yang memndapat beasiswa
yaitu: Weno, Andini, Ratrian dan Syerli.
2.Tanda titik dua dipakai sesudah ungkapan atau kata yang memerlukan
pemerian.
Contoh :
a.
Ketua :
Rifki Saeful Ramdhani
Sekertaris
: Alifia Annisa
Bendahara : Anmar Rayta
b.
Bagian bagian organisasi :
Sie Humas : Citra Wijaya
Sie
Konsumsi :Rangga Bismantara
3.
Tanda titik dua dipakai
dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan.
Contoh :
a.
Dosen : “ Kerjakan tugas
halaman 99!”
b.
Karina : “ Pinjam buku
catatanmu!”
4.
Tanda titik dua tidak
dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri
pernyataan.
Contoh :
a.
Untuk berkemah Satrio
membawa senter, jas hujan, makanan, baju ganti
dan alat mandi.
b.
Ayah sekarang memerlukan gunting, benang,
jarum dan alat jahit.
5.
Tanda titk dua dipakai
diantara jilid atau nomor dan halaman,diantara bab dan ayat dalam kitab-kitab
suci, atau diantara judul dan anak judul suatu karangan.
Contoh :
a.
Tilawah itu memebaca surat Al-Fath : 12
b.
Kajaian Matius : 32 di
Gereja Sant Marino.
E.
Tanda Tanya ( ? )
1. Tanda tanya
dipakai pada akhir kalimat Tanya.
Contoh :
a.
Di mana kamu makan malam?
b.
Haruskah aku mati?
c.
Apakah kamu suka bakso?
d.
Apakah kamu sudah ngantuk?
e.
Mengapa kamu menangis?
2.Tanda Tanya dipakai diantara
tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang di sangsikan atau kurang
dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh :
a.
Ellen lahir pada tahun
1943s (?)
b.
Lampu ditemukan tahun 1892s(?)
c.
Setrika listrik pertama kali dibuat di Jeman
(?)
d.
Jumlah pejuang Indonesia yang meninggal pada
Perang Diponegoro 50 orang (?)
e.
Ferdinand magelhand lahir pada tahun 1877 s(?)
F.
Tanda Seru ( ! )
1. Tanda seru dipakai sesudah
ungkapan atau pernyataan yang berupa
seruan atau perinatah, atau menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau
emosi yang kuat.
Contoh :
a.
Sungguh bagus lukisanmu!
b.
Tendang bolanya dengan keras!
c.
Makanlah yang banyak!
d.
Tidurlah dengan nyenyak!
e.
Berani hidup tak takut
mati!
f.
Semangat!
g.
Alangkah indahnya hari ini!
h.
Cuci bajumu sendiri!
i.
Ambilkan handuk di kamar!
j.
Chayo!
k.
Berwudulah !
G.
Tanda Kurung ( )
1.Tanada kurung mengapit tambahan
keterangan atau penjelasan.
Contoh :
a.
Lomba diadakan di SMP ( Sekolah Menengah
Pertama )Terpadu.
b.
SD ( Sekolah Dasar) Kartini
mengadakan study banding.
c.
Murid MA ( Madrasah Aliyah ) Negeri Malang lulus 100%.
d.
TK ( Taman Kanak-kanak) Al Iman libur. DPR (
Dewan Perwakilan Rakyat ) mengadakan sidang.
e.
Sutiyoso adalah ketua MPR (
Majelis Permusyawaratan Rakyat)
f.
KPK ( Komisi Pemberantasan Korupsi 0 sedang
banyak bergerak.
2.Tanda kurung mengapit angaka atau huruf yang satu
seri keterangan. Anka atau huruf itu dapat juga diikuti oleh kurung tutup saja.
Contoh:
a.
Elemen – elemen yang di butuhkan tubuh :
(1)
Kalisium
(2)
Fosfor
(3)
Zat besi
b.
Anggota Paskibra yang mewakili kabupaten
antara lain :
(a)
Sefti Hanida
(b)
Umi lLatifah
(c)
Asyah ayu
3.
Tanda kurung mengapit atau
penjelasan yang bukan merupakan bagian integral dari pokok pembicara.
Contoh :
a.
Tergantung ( yang benar
adalah bergantung) apa yang dibicarakan nara sumber.
H.
Tanda Hubung (-)
1.Tanda hubung
menyambung siku –siku kata dasar yang terpisah oleh pengganti baris.
Contoh ;
a.
……….. mari kita menunjukan kekuatan yang
sebenarnya.
2.Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata belakangnya, atau
akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris.
Contoh :
a.
Belajar adalah kunci kesuk-
sesan yang utama.
3.
Tanda hubung menyambung
unsur- unsure kata ulang.
Contoh :
a.
Hak-hak dan kewajiban harus
dijalankan secara seimbang.
b.
Aku tidak suka berlama-lama menunggu.
c.
Makan –makan merupakan kegiatan yang
mengasikan.
d.
Bapak – bapak pergi ke kantor.
4.
Tanda hubung menyambung
huruf kata yang di eja satu – satu dan bagian bagian tunggal.
Contoh :
a.
Adiku mengeja kata b-u-k-u
.
b.
Tanda hubung dapat dipakai
untuk memperjelas hubungan bagian – bagian ungkapan.
Contoh :
a.
Aku suka ber- organisai di sekolah.
b.
Tanda hubung dipakai untuk
merangjkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai huruf kapital ke- dengan
angak, angak dengan –an, dan singkatan huruf kapitan dengan imbuhan atau kata.
Contoh :
a.
Unnes mengadakan lomba baca puisi se-Kabupaten
Semarang.
b.
Painah mendapatkan juara
ke-3.
c.
Tanda hubung dipaki untuk
merangkaikan unsure bahasa Indonesia dengan bahasa asing.
Contoh:
a.
Barang – barang ini di-import dari Paris.
I.
Tanda petik ganda (“…………”)
1.
Tanda petik mengapit
petikan langsung yang berasal adari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis
lain.
Contoh :
a.
Tanya Atika, “ Apakah kamu
mencintaiku?”
b.
“ Nanti malam ,” jawab Rima
2.
Tanda petik mengapit judul
syair, karangan dan bab buku apabila dipakai dalam kalimat.
Contoh :
a.
Bacalah novel “ Layar Terkembang “
b.
Rangkumlah “Sistem Reproduksi “ dalam buku pelajara Biologi.
3.
Tanda petik penutup
mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Contoh :
a.
Kata ibu, “ saya harus rajin belajar.”
b.
Kata ayah, “ Saya tidak boleh menangis.”
4.
Tanda petik mengapit
istilah ilmiah yang masih kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus .
Contoh :
a.
Saskia memekai jilbab “
pasmina”.
b.
Ibuku memakai “lejing” untuk dalaman rok.
5.
Tanda baca pnutup kalimat
atau bagian kalimat di tempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata
atau ungkapan yang di pakai dengan arti khusus.
Contoh :
a.
Karena rambutku , Aku di panggil “ Si Kriting”
b.
Raden Fatah adalah seorang “ raja” di Jawa.
J.
Tanda Pisah ( -)
1.
Untuk menyatakan suatu
pikiran simpangan atau tambahan.
Contoh:
a.
Orang oaring bodoh –seperti saya- tidak dapat
memahami dengan jelas.
b.
Anak kecil susah sekali
berkata /r/ -terutama yang cedal- pada ssat membaca.
2.
Untuk menghimpun atau
memperluas suatu rangkaian subyek atau bagian kalimat,sehingga menjadi lebih jelas.
Contoh :
a.
Seluruh masyarakat – tua, muda , besar kecil-
mengikuti perlombaan.
b.
Agenda Bulan Bahasa dan Seni – grand opening,
khitanan masal dan seminar- akan segera dilaksanakan.
3.
Tanda pisah dipakai
diantara dua bilangan berarti ‘sampai dengan ‘ sedangkan bila dipakai antara
dua tempat atau kota berarti kea tau sampai.
Contoh :
a.
Saya mengikuti pencak silat dari tahun
2007-2009.
b.
MID Semester akaan
dilaksanakan pada tanggal 7-10 November 2012.
c.
Jalan di bangun dari Anyer - Panarukan.
d.
Bis jurusan Wonosobo – Purwokerto cepat
sekali.
4.
Tanda
pisah dipakai juga untuk menyatakan suatu ringkasan atau suatu gelar.
Contoh :
a.
Inilah Kedua kakak saya – Dion dan Risa.
b.
Ibuku satu pekerjaanya – guru SD.
K.
Tanda Petik Tunggal
(‘……..’)
1.
Tanda petik tunggal
mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh :
a.
Elsa berkata,”Suatu malam
saya mendengar suara orang berbicara ‘Jangan takut!’”
b.
Bapak Berteriak,” Nira ibu
tadi berkata’ Nira pakai bajumu dengan rapi’ Kamu dengar kan?”
c.
Farah menjawab,” Aku tidak
bisa menjawab pertanyaan ‘Cara berkembangbiak dari amuba’”
d.
Nenek bercerita,” Pada
suatu saat si kancil kelaparan dan diapun berbicara sendiri ‘oh aku lapar’”
e.
Kakek membaca Koran,”
Percakapan antara mahasiswa dan pemulung saat melaksanakan observasi ‘ Berapa
pendapatan anda perhari?’”
2.
Tanada petik tunggal
dipakai untuk mengapit terjemahan atau penjelasan sebuah kata atau ungkapan
asing.
Contoh :
a.
Adiku gemar membaca folk
tare ‘ cerita tentang asal usul binatang dan tumbuhan’.
b.
Aku mengikuti folksong
‘paduan suara’ di sekolah.
c.
Opening ceremony ‘upacara
pembukaan’ berlangsung meriah.
d.
Grand opening ‘ pembukaan
akbar’ BBS 2012 sudah berlangsung.
e.
Training motivation ‘pelatihan
motivasi’ dilaksanakan pada hari Minggu.
L.
Tanda Penyingkat Apostrof ( ‘ )
1.
Tanda apostrof menunjukan,
menghilangkan bagian kata.
Contoh :
a.
Ibu, ‘kan ku bawa kau
keliling dunia. ( ‘kan = akan)
b.
Aku tidak akan pernah lupa
‘tuk selalu bersabar. (‘tuk = untuk)
c.
Kini dia t’lah pergi
meninggalkanmu. ( t’lah = telah )
d.
Semuanya lihatlah, ‘kan ku
tunjukan kehebatanku.
e.
Aku berjuang ‘tuk masa
depanku.
f.
T’lah kau coba segala cara.
g.
Surat ‘tuk Adinda.
h.
Dik, ‘kan ku ambilkan nasi
untukmu.
i.
Surat kecil ‘tuk Tuhan.
j.
Bapak t’lah berangkat ke
kantor.
M.
Tanda Garis Miring ( / )
1. Tanda garis miring dipakai dalam penomoran
kode surat. Contoh :
a.
No. 123/ SD / 1999
b.
No. 23 /BEM/2009
c.
No. 199/SK/ 1980
d.
No. 239/HIMA/ 2008
e.
No. 157/ LK/ 2011
1.
Tanda garis miring dipakai
sebagai pengganti kata dan,atau, per, atau nomor alamat.
Contoh :
a.
Santriwan/santriwati pondok
modern mengadakan drama arena.
b.
Muda/mudi Indonesia
memperingati hari Sumpah Pemuda.
c.
Ibu membeli buah mangga
seharga 5000,00 /kg.
d.
Murid SD Sukaresikmendapat
bantuan dana sebesar Rp100.000,00/anak.
e.
Kita bisa menggunakan
kata senang / gembira.
N.
Tanda Elipsis (………)
Tanda Elips ( titik-titik)yang
dilambangkan dengan tiga titik (…) dipakai unuk menyatakan hal berikut :
1.
Untuk menyatakan ujaran
yangterputus putus atau menyatakan ujaran yang terputus dengan tiba-tiba.
Contoh :
a.
Rinata sepertinya…
sepertinya…seorang pemain voli.
b.
Adiku
semestinya…semestinya…duduk di kelas 5.
2.
Tanda elips dipakai untuk
menyatakan bahwa dalam suatu kutipan ada bagian yang dihilangkan .
Contoh :
a.
Seorang Ketua BEM
seharusnya bersahaja, rela berkorban… harus di tingkatkan.
b.
Kamu adalah orang yang baik
hati, pemaaf… semoga bisa berubah.
3.
Tanda elips yang digunakan
pada akhir kalimat karena menghilangkan bagian tertentu sesudah kalimat itu
berakhir, menggunakan empat titik, yaitu satu sebagai titik bagi kalimat
sebelumnya, dan tiga bgi bagian yang dihilangkan.
Contoh :
a.
Pemerintahan kabupaten-
kabupaten tertinggal telah merencanakan program… yang diharapkan kepedulian
masyarakat.
b.
Wanita itu sungguh sial
sudah kehilangan harta juag…semoga diberiksn kesabaran.
4.
Tanda elips dipergunakan
untuk meminta kepada pembaca mengisi sendiri kelanjutan dari sebuah kalimat.
Contoh :
a.
Bahan untuk membuat kue tradisional tidak
begitu sulit diantaranya adalah tepung terigu, telur,margarine,… supaya kue
mengembang dengan baik.
b.
Pencuri professional itu
tidak lagi mencuri televise radio dan lain lain tapi mereka mencari berlian,
emas, uang milyaran,… yang berharga mahal.
c.
Partini Kuliah dua hari
sekali,dia kuliah pada hari Senin, Rabu,…itulah jadwal kuliah Partini.
d.
Teroris itu mengebom
Negara-negara di kawasan Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia,Singapura,…
yang semuanya tergabung dalam ASEAN.
O.
Tanda Kurung Siku […]
1.
Dipakai untuk menerangkan
sesuatu diluar jalannya teks, atau sisipan keterangan ( interpolasi) yang tidak ada hubungan
dengan teks.
Contoh :
a.
Kita sebagai warga Negara
yang baik seharusnya mematuhi [ maksudnya : mematuhi ] peraturan yang berlaku.
b.
Indonesia maju tergantung [
maksudnya: bergantung] warga negaranya sendiri.
c.
Ajang apresiasi anak
berjiwa seni, lomba musikalisasi puisi, cipta karya lagu [untuk seluruh
mahasiswa] akan segera digelar.
d.
Kita membutuhkan telur,
tepung, margarine[seperti bahan pembuatan bolu biasa] untuk membuat brownis
istimewa.
e.
Warna warna yang di
butuhkan untukmembuat lukisan ini merah,
kuning,hijau [semua warna pada pelangi] untuk menghasilkan hasil menarik.
2.
Mengapit keterangan atau
penjelasan bagi suatu kalimat yang sudah ditempatkan dalam tanda kurung.
Contoh :
a.
( Peserta
lomba mengarang [khusus mengarang cerpen] dipindahkan ke auditorim dikarenakan
jumlahnya sangat banyak)
b.
( SIM A harus dibawa saat
berkenara [beroda empat ] di jalan raya)
c.
(Tata tertib no. 10
[mengenai laranagan mencuri] tidak boleh dilanggar)
d.
(kerusakan disebabkan
kerusakan pada perangkat lunak [ mesin] yang terbakar)
e.
( Huruf Braile memudahkan
belajar anak SDLB [khususnya anak tunanetra] dalam belajar membaca)