Sabtu, 24 Desember 2016

Kesalahan Bahasa Indonesia pada Tataran Fonologi



A.    Latar Belakang
Bahasa merupakan identitas suatu bangsa. Melalui bahasa masyarakat dapat berkomunikasi satu dengan yang lain. Sehingga masalah kebahasaan tidak terlepas dari kehidupan masyarakat penuturnya. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa Indonesia, karena sebagian besar masyarakat Indonesia mempunyai bahasa daerah dan bahasa Indonesia merupakan bahasa kedua setelah bahasa daerah masing-masing. Hal inilah yang banyak mempengaruhi kesalahan-kesalahan berbahasa Indonesia, karena kebiasaan dalam berbahasa daerah sulit dihilangkan. Seperti masyarakat yang menggunakan bahasa sunda maka akan kesulitan mengucapkan bunyi /f/, sehingga bahasa Indonesia yang terdapat bunyi /f/ menjadi berbunyi /p/.
Kesalahan-kesalahan bahasa Indonesia terdapat dalam berbagai tataran yang meliputi tataran bunyi bahasa (fonologi), tata bentuk kata (morfologi), sintaksis, dan semantis. Kesalahan berbahasa Indonesia dalam bidang fonologi dapat dilihat dari penggunaan bahasa baik secara lisan maupun tertulis. Namun sebagian besar kesalahan berbahasa Indonesia di bidang fonologi berkaitan dengan pengucapan, baik itu dalam pengucapan fonem, penghilangan fonem, penambahan fonem, salah meletakan penjedaan dan lainnya.

      B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan kesalahan berbahasa dalam tataran fonologi?
2.      Apa metode yang digunakan dalam menganalisis kesalahan berbahasa pada tataran fonologi?
3.      Apa saja macam-macam kesalahan berbahasa dalam tataran fonologi ?

     C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian kesalahan berbahasa.
2.      Untuk memahami metode analisis kesalahan berbahasa pada tataran fonologi.
3.      Untuk mengetahui macam-macam kesalahan berbahasa dalam tataran fonologi.


PEMBAHASAN


     A.    Analisis Kesalahan Tataran Fonologi
Fonologi ialah bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa, yang secara etimologi terbentuk dari kata fon yaitu bunyi dan logi yaitu ilmu (Chaer,1994:102). Dengan demikian fonologi merupakan sistem bunyi dalam bahasa Indonesia atau dapat juga dikatakan bahwa fonologi adalah ilmu tentang bunyi bahasa.
Kesalahan berbahasa Indonesia dapat dipengaruhi oleh berbagai hal di antaranya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi. Kondisi tersebut telah menempatkan bahasa asing untuk memasuki dan mempengaruhi perkembangan  bahasa Indonesia. Demikian pula penggunaan bahasa daerah maupun bahasa “gaul” juga telah mempengaruhi cara berpikir masyarakat Indonesia dalam berbahasa Indonesia resmi. Kondisi itulah yang menyebabkan terjadinya kesalahan berbahasa.
Kesalahan berbahasa dalam tataran fonologi pertama-tama dipandang dari penggunaan bahasa secara lisan maupun secara tulisan. Kombinasi kedua sudut pandang itu ditemukan aneka jenis kesalahan berbahasa. Sebagian besar kesalahan berbahasa Indonesia di bidang fonologi berkaitan dengan pengucapan. Tentu saja bila kesalahan berbahasa lisan ini dituliskan maka jadilah kesalahan berbahasa itu dalam bahasa tulis. Ada kesalahan berbahasa karena perubahan pengucapan fonem, penghilangan fonem, penambahan fonem, salah meletakkan penjedaan dalam kelompok kata dan kalimat. Di samping itu kesalahan berbahasa dalam bidang fonologi dapat pula disebabkan oleh perubahan bunyi diftong menjadi bunyi tunggal atau fonem tunggal.

      B.     Model Analisis Kesalahan Berbahasa
            Analisis kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur kerja. Sebagai suatu prosedur kerja atau metode, analisis kesalahan berbahasa memiliki langkah-langkah kerja tertentu. Tarigan (1997) mengajukan modifikasi langkah-langkah analisis kesalahan berbahasa sebagai berikut:
1.      Mengumpulkan data kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa
2.      Mengidentifikasi kesalahan berdasarkan tataran kebahasaan misalnya: kesalahan fonologi, morfologi, sintaksis, wacana dan sintaksis
3.      Memperingkat atau atau merangking kesalahan
4.      Menjelaskan keadaan. Menjelaskan apa yang salah, penyebab kesalahan, dan cara memperbaikinya
5.      Memprediksi tataran kebahasaan yang  rawan kesalahan
6.      Mengoreksi kesalahan. Memperbaiki kesalahan yang ada, mencari cara yang tepat untuk mengurangi dan kalau dapat menghilangkan kesalahan itu.
       C.    Model Analisis Kesalahan Berbahasa dalam Bidang Fonologi
            Agar lebih mengetahui perihal analisis kesalahan berbahasa, dapat mempelajari sejumlah model analisis. Salah satunya model analisis kesalahan berbahasa Indonesia yang dikembangkan oleh Tarigan (1997) dalam buku analisis kesalahan berbahasa dalam bidang fonologi. Sebagian besar kesalahan berbahasa Indonesia di bidang fonologi berkaitan dengan pengucapan. Tentu saja apabila kesalahan berbahasa lisan ini dituliskan maka jadilah kesalahan itu dalam bahasa tulis.
Penyebab kesalahan berbahasa di bidang fonologi :
a.      Kesalahan Pengucapan Fonem
Misalnya:
·           Fonem /a/ diucapkan /e/         contoh  mengupayakan  menjadi mengupayaken
·          Fonem /i/ diucapkan /e/          contoh   keliru menjadi keleru
·          Diftong /au/ diucapkan /o/     contoh danau menjadi dano

b.      Kesalahan Penghilangan Fonem
Misalnya:
·         Hilang  berubah menjadi  ilang
·         Haus berubah menjadi  aus

c.       Kesalahan Penambahan Fonem
Misalnya:
·         Gaji  berubah menjadi  gajih
·         Biji berubah menjadi  bijih
  
d.      Kesalahan Meletakkan Jeda
Benar
Salah
Antarnegara
Antar negara
Daripada
Dari pada
Sayapun
Saya pun
Saptakrida
Sapta krida
Semifinal
Semi final
Si pengirim
sipengirim
subsistem
Sub sistem
Tunasosial
Tuna sosial
Ultramodern
Ultra modern

e.        Kesalahan Pemenggalan Atas Suku Kata
Benar
Salah
bu - ah
bua - h
ma - in
mai - n
bu - at
bua - t
su - a - tu
sua - tu
mu - a - ra
mua - ra
ke - lu - ar
ke - luar
au - la
a - u - la
sau – da - ra
sa – u – da - ra
am - boi
am – bo - i

      D.    Kesalahan-kesalahan dalam Bidang Fonologi
Berbagai kesalahan berbahasa dalam bidang fonologi diantaranya
1.      Fonem /i/ diucapkan menjadi /e/
Salah
Benar
endah
indah
faseh
fasih
aer
air
endonesia
Indonesia
kaedah
kaidah
maen
main
2.      Fonem /a/ diucapkan menjadi /è/
Salah
Benar
aken
akan
garem  
garam
pinjem
pinjam
dateng
datang
bener
benar
seger
segar
asem
asam
3.      Fonem /e/ diucapkan menjadi /è/
Salah
Benar
ténar
tenar
koméntar
komentar
jéra
jera
péta
peta






4.      Fonem / è / diucapkan menjadi  / e /
Salah
Benar
peka
pèka
tega
tèga
mega
mèga
lengah
lèngah
begal
bégal
pelor
pélor
telepon
télépon
5.      Fonem /o/ diucapkan menjadi /u/
Salah
Benar
kukuh
kokoh
kukul
kokol
kukut
kokot
puhun
pohon






6.      Fonem /u/ diucapkan menjadi /o/
Salah
Benar
belot
belut
burong
burung
joang
juang
kerok
keruk
kerbo
kerbau




7.      Fonem diftong /ai/ diucapkan menjadi /e/
Salah
Benar
pandé
pandai
peté
petai
sungé
sungai
lanté
lantai
bateré
baterai
banté
bantai
damé
damai
ranté
rantai
8.      Fonem diftong /au/ diucapkan menjadi /o/
Salah
Benar
otodidak
autodidak
otofon
outofone
oograf
outograf
otografi
autografi
lampo
lampau
puko
pukau


9.      Penambahan fonem /h/ di depan, di tengah, atau di akhir kata
Salah
Benar
kueh
kue
sayah
saya
silahkan
silakan








10.  Penghilangan fonem /h/ di depan, di tengah atau di akhir kata
Salah
Benar
pait
 pahit
tau
tahu
utan
hutan
jait
jahit
liat
lihat
jail
jahil
anduk
handuk
11.  Fonem kluster /sy/ diucapkan menjadi /s/
Salah
Benar
siar
syiar
sukur
syukur
siwa
syiwa
samsu
syamsu
asik
asyik




12.  Fonem /k/ diucapkan menjadi bunyi hambat glottal /?/
Salah
Benar
pendidi?an
pendidikan
kemasu?an
kemasukan
kedudu?an
kedudukan
kebanya?an
kebanyakan




13.  Fonem /c/ diucapkan menjadi /se/
Salah
Benar
ase
ace  (AC)
asese
acece (ACC)
tese
tece (TC)
se se
ce ce (CC)
ABSE
ABC
Aser
Acer


14.  Fonem /f/ diucapkan menjadi /p/
Salah
Benar
aktip
aktif
negatip
negatif
positip
positif
lapal
lafal
hapal
hafal
insap
insaf
maap
maaf
15.  Fonem /v/ diucapkan menjadi /p/
Salah
Benar
pariasi
variasi
telepisi
televise
nopember
november
pak
vak






16.  Fonem /z/ diucapkan menjadi /j/
Salah
Benar
jakat
zakat
jabur
zabur
jaitun
zaitun
jakar
zakar
ijin
izin




17.  Fonem /z/ diucapkan menjadi /s/
Salah
Benar
sabah
zabah
asas
azas
sat
zat
ijasah
ijazah






18.  Menghilangkan fonem /k/
Salah
Benar
malum
maklum
baso
bakso
rayat
rakyat
tida
tidak






19.  Fonem /kh/ diucapkan menjadi /h/
Salah
Benar
has
khas
husus
khusus
hayal
khayal
ahlak
akhlak
ihlas
ikhlas




20.  Fonem /u/ diucapkan atau dituliskan menjadi fonem /w/
Salah
Benar
kwalitas
kualitas
kwarto
kuarto


kwis
kuis
kwitansi
kuitansi




21.  Fonem /e / diucapkan menjadi fonem /i/
Salah
Benar
apotik
apotek
planit
planet
sistim
system
pitak
petak
ekstrim
ekstrem